PURNAYUDHA.COM, GARUT-Penjabat (Pj) Bupati Garut, Barnas Adjidin, memimpin upacara pemancangan bambu runcing yang diberi bendera merah putih di atas pusara Almarhum Marman bin Suro Sentono, seorang pejuang angkatan 45. Upacara berlangsung penuh hidmat, berlangsung di makam keluarga di Kampung Kiarangelay, Desa Situgede, Kecamatan Karangpawitan, Kabupaten Garut, pada Senin (12/8/2024).

Pemancangan bambu runcing ini sejalan dengan terbitnya Surat Keputusan (SK) Nomor 04/SK/DHD-45/JBR/VI/2024 yang diterbitkan oleh Dewan Harian Daerah (DHD) Badan Pembudayaan Kejuangan (BPK) 45 Provinsi Jawa Barat. SK tersebut menetapkan pemberian tanda penghargaan berupa pemancangan bambu runcing di atas pusara eksponen pejuang angkatan 45.

Dalam sambutannya, Pj Bupati Garut, Barnas Adjidin, mengungkapkan penghargaan mendalam terhadap perjuangan Almarhum Marman yang terlibat dalam tiga tahap penting, mulai dari memperjuangkan kemerdekaan Republik Indonesia, merebut kemerdekaan pada 17 Agustus 1945, hingga menjaga kesatuan dan kedaulatan negara setelah merdeka.

“Penganugerahan ini pantas diberikan kepada pejuang 45 seperti Marman. Semoga beliau tenang di alamnya, dan kita doakan kemerdekaannya di alam yang lain,” ujar Barnas.

Ia juga mengajak seluruh masyarakat, terutama generasi muda, untuk terus menjaga dan membela tanah air di tengah situasi yang terus berubah. “Kita harus memperjuangkan dari seluruh aspek pembangunan, sebagai generasi penerus, kita memikul tanggung jawab besar untuk menjaga amanah dalam situasi kemerdekaan yang sudah kita raih,” tambahnya.

Barnas juga berterima kasih kepada Almarhum Marman beserta keluarga, atas seluruh perjuangan yang telah diberikan untuk Indonesia.

Sementara itu, Ketua Dewan Harian Cabang (DHC) 45 Kabupaten Garut, Saman Hidayat, menuturkan bahwa pemancangan bambu runcing ini dilakukan setiap tahun kepada pusara pejuang kemerdekaan yang memenuhi persyaratan tertentu, seperti memiliki bintang gerilya atau bintang gelar kemerdekaan. Saman berharap generasi muda dapat mengenal dan menghargai jasa-jasa para pejuang yang telah memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.

“Jadi gak sembarang ya, ini kita cek kelengkapan administrasi, sehingga beliau memenuhi persyaratan berhak mendapatkan pemancangan bambu runcing yang berbendera merah putih, itu suatu penghargaan dari pemerintah, dari negara,” tutur Saman.

Saman menerangkan jika pemancangan bambu runcing ini tidak hanya dilakukan menjelang Hari Ulang Tahun (HUT) ke-78 Kemerdekaan Republik Indonesia saja, tapi juga dilaksanakan di hari-hari besar nasional seperti Hari Pahlawan, dan khusus di Kabupaten Garut, imbuh Saman, juga dilaksanakan pada Hari Jadi Kabupaten Garut.

“Harapan dari kami memang setiap pelaksanaan pemancangan bambu runcing meriah, agar generasi muda bisa tau bahwa disini ada pejuang. Bahwa kita itu bisa begini itu karena jasa-jasa para pejuang,” harapnya.

Di tempat yang sama, perwakilan keluarga Almarhum Marman, Sertu Budy, menyampaikan terima kasih kepada Pemerintah Kabupaten Garut atas penghargaan yang diberikan kepada kakeknya.

“Harapan kami sebagai keluarga atau ahli waris semoga Pemerintah Kabupaten Garut dapat memperhatikan lagi pejuang-pejuang yang ada di Kabupaten Garut khususnya,” tandasnya.

Marman bin Suro Sentono, yang lahir di Bandung pada 10 September 1929, dikenal sebagai seorang pejuang kemerdekaan yang berdedikasi tinggi. Ia wafat pada 5 Desember 2006 dan dimakamkan di makam keluarga di Kampung Kiarangelay, Desa Situgede, Kecamatan Karangpawitan, Kabupaten Garut. Almarhum Marman menerima berbagai penghargaan dan tanda jasa atas perjuangannya bagi kemerdekaan Republik Indonesia.

Berikut riwayat hidup singkat Almarhum Marman bin Suro Sentono :
1. Nama Lengkap : MARMAN BIN SURO SUNTONO
2. Tempat/Tgl.Lahir : Bandung, 10 September 1929
3. Pendidikan : SR
4. Agama : Islam
5. Pekerjaan Terakhir: Purnawirawan TNI-AD
6. Alamat Terakhir: Kp. Biru RT. 01 Rw. 02 Desa Situsari Kec. Karangpawitan Kab. Garut
7. Riwayat Perjuangan :
a. Sebelum Proklamasi 17 Agustus 1945
– Laskar Perjuangan BKR-TKR PROV II / SIB III Kompi Kapten Sukanda di Kebon Waru

b.Sesudah Proklamasi 17 Agustus 1045
-Tanggal 14 Juli 1960 Bertugas di Inst III Y.L.P Sangkan Urip Kuningan s/d tanggal 14 Juni 1964 pindah ke Cipanas .
-Tanggal 2 September 1965 Bertugas di Kalbar / Konfrontasi dengan Malaysia, kembali tugas dari Kalbar bulan September tahun 1966 .
-Tanggal 6 Maret 1969 bertugas di Kalbar Yang Kedua Kalinya .

8. Penghargaan /Tanda Jasa yang Pernah di miliki /di peroleh :
-Bintang Gerilya No .94615 Kpts 112/310/L/V/1963 Kpts Kasad 737/12/1959 Tanggal 10 November 1958
-Bintang Swindu
-Aksi I No.854.06. Aksi II No.109 683 St.panter III at 89/10/1959 tanggal 11 Oktober 1959
-Kesetiaan No. 927.62
-Wiraparma /Dwikora /Kp. 032/10/1960 Tanggal 4 Oktober 1960.
-Dharma Pala No. 001619
-Setia Penegak /G. 30.S.PKI /No. 106438
-Surat keputusan No.Skep.18/1/1998.
Tentang : Penghargaan Kepada mantan Anggota BKR ditetapkan di Jakarta pada Tanggal 9 Januari 1981.
-Petikan Surat Keputusan No. Kep. 1956/VIII/1981
Tentang : Pengakuan Pengesahan dan Penganugerahan Gelar Kehormatan Veteran Pejuang Kemerdekaan RI, dikeluarkan di Jakarta Tanggal 15 Agustus 1981.

9. Meninggal dunia tanggal : 5 Desember 2006
Dimakamkan di : Makam Keluarga di Kp.Kiarangelay Rw.08 Des.Situgede Kec. Karang pawitan, Kab. Garut***tim***

By admin

Leave a Reply