PURNAYUDHA.COM, Manokwari. kasuari18-tniad.mil.id – Kodam XVIII/Kasuari, yang dipimpin Pangdam, Mayjen TNI Ilyas Alamsyah, S.E., M.Tr.(Han)., CGCAE., didampingi Kasdam, Brigjen TNI Yusuf Ragainaga dan para pejabat serta seluruh prajurit Kodam, mengikuti apel gelar pasukan dalam rangka kesiapan pengamanan Pemilu tahun 2024 secara virtual yang dilaksanakan terpusat di Mabesad, Rabu (8/11/2023).
Apel gelar pasukan ini dipimpin langsung oleh Kasad, Jenderal TNI Agus Subiyanto, S.E., M.Si., dan diikuti oleh seluruh jajaran TNI AD diseluruh wilayah Indonesia.
Dalam kesempatan ini, selaku Kasad ia menyampaikan bahwa apel gelar pasukan bertujuan untuk mengukur kesiapsiagaan satuan TNI AD dalam melaksanakan tugas sebagai komponen utama pertahanan negara, khususnya persiapan dalam mengawal pesta demokrasi.
“Tahun 2023 ini Indonesia memasuki tahun politik, menjelang pemilihan umum 2024. Kondisi ini dikhawatirkan dapat memicu polarisasi di tengah masyarakat, akibat dari politisasi agama, identitas hingga isu sara, jika kondisi berlangsung secara berlarut dapat berpotensi memicu konflik dan disintegrasi bangsa tentunya. Kita berharap hal tersebut tidak terjadi dan kita wajib menjaga bersama demi suksesnya pelaksanaan pesta demokrasi,” ucapnya.
Kepada semua pihak, iapun meminta agar berkomitmen menyatukan tekad melalui deklarasi Pemilu damai tahun 2024, untuk kesejahteraan masyarakat Indonesia dengan harapan, komponen masyarakat yang ada di seluruh wilayah Indonesia siap untuk melaksanakan Pemilu yang aman dan damai, guna mewujudkan demokrasi yang bermartabat.
Sementara itu, Pangdam Kasuari dalam pengarahannya mengatakan kepada seluruh prajurit Kodam yang terlibat bahwa Kodam XVIII/Kasuari saat ini juga dilibatkan untuk mengamankan kegiatan pesta demokrasi.
“Kegiatan ini memang merupakan kegiatan nasional, dan kegiatan ini sudah dirancang dimana keberadaan kita sebagai prajurit TNI, kemudian ketentuan yang boleh dan tidak boleh dilakukan apa saja juga sudah di atur semuanya yang nantinya akan kita keluarkan berupa buku saku yang nantinya menjadi pedoman bagi pasukan pengamanan yang berada di TPS,” ungkapnya.
Pangdam juga berharap, agar beberapa pengarahan dan sosialisasi yang sudah diaksanakan berkaitan dengan Pemilu agar dipegang teguh oleh seluruh prajurit.
“Sudah ditegaskan bahwa kalau sebagai prajurit ingin berpolitik praktis harus keluar dahulu sebagai prajurit artinya selama dalam pelaksanaan pemilihan ini kita harus netral, tidak boleh berpihak, membantu, mencalonkan diri sebagai Caleg atau mengarahkan bahkan mendiskusikan yang berkaitan dengan salah satu kontestan politi”.
“Ini harus dipegang teguh oleh kita, tetapi kita harus mengetahui tahapan pemilu sehingga kita mengerti apa dan bagaimana yang harus kita lakukan. Tidak hanya sebatas sebagai Babinsa namun seluruh prajurit yang berada di Kodam ini wajib mengetahui tahapan tersebut agar tidak tertinggal dengan perkembangan situasi yang akan datang,” ujar Pangdam.
Disamping itu, dalam melaksanakan pengamanan pemilihan, TNI tidak bergerak sendiri, sebagai pasukan pengaman nantinya ada dari Kepolisian, Linmas kemudian beberapa saksi yang ikut mengamati pelaksanaan, khususnya pada hari pemungutan suara di TPS dan juga pada saat penghitungan suara.
“Cawe-cawe kita tidak boleh, kita hanya melihat, melaporkan perkembangan situasi yang berlaku di tempat tersebut. Laporkan segala situasi baik landai-landai ataupun ada perkembangan situasi,” kata Pangdam kepada seluruh prajurit.
Pada intinya, melalui apel ini bahwa Kodam XVIII/Kasuari beserta jajarannya siap dalam mengamankan jalannya pesta demokrasi khususnya yang ada di wilayah Papua Barat dan Papua Barat Daya.
(Pendam XVIII/Ksr)