PURNAYUDHA.COM, GARUT-Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Jawa Barat, Muslimin Anwar, bersama perwakilan Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi Jawa Barat, mengunjungi Kabupaten Garut pada Selasa (13/8/2024). Kunjungan ini berkaitan dengan masuknya Kabupaten Garut dalam lima besar finalis West Java Investment Challenge 2024.
Rombongan diterima oleh Pelaksana Tugas (Plt) Kepala DPMPTSP Kabupaten Garut, Budi Gan Gan Gumilar, di kawasan wisata Situ Bagendit, Kecamatan Banyuresmi. Situ Bagendit sendiri merupakan salah satu proyek andalan Kabupaten Garut yang ditawarkan kepada investor dalam dalam West Java Invesment Challange 2024.
Hasil kunjungan itu selanjutnya dibahas di Mal Pelayanan Publik (MPP) terkait tindak lanjut West Java Investment Challenge Tahun 2024. Dalam pembahasan ini dihadiri langsung oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Garut, Nurdin Yana, dan beberapa kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di lingkungan Pemkab Garut.
Komitmen Garut untuk Menarik Investor
Muslimin Anwar menjelaskan bahwa kunjungan ini bertujuan untuk menilai potensi Kabupaten Garut dalam meraih penghargaan di _West Java Investment Challenge 2024_, mengkaji langsung potensi Situ Bagendit, serta mengevaluasi komitmen Pemkab Garut terhadap pengembangan kawasan tersebut.
Menurut Muslimin, kesiapan dan dukungan pemerintah daerah merupakan kunci utama untuk menarik investasi. Proyek yang ditawarkan harus siap, baik dari segi infrastruktur maupun komitmen pemerintah daerahnya.
“Karena komitmen dukungan kesiapan daripada pemerintah kabupaten adalah salah satu key (kunci) faktor terhadap investasi itu bisa masuk ke daerah, dan projek yang ditawarkan bisa menemukan pasangannya dalam hal ini investor terkait,” tambah Muslimin
Ia menilai kekuatan Situ Bagendit yang memiliki sejarah panjang dan unsur legenda yang menarik, dengan jumlah pengunjung mencapai 180 ribu pada tahun 2023. Selain itu, pasca-revitalisasi, kawasan ini telah dilengkapi dengan infrastruktur yang memadai, termasuk amfiteater, masjid terapung, pedestrian, dan jogging track.
“Ini merupakan salah satu kekuatan yang dapat dilanjutkan dengan investor, karena aksesibilitasnya sudah memenuhi, kemudian amenitiesnya juga sudah ada tinggal kita perkuat, kemudian attractionsnya perlu diperbanyak agar jumlah kunjungan itu semakin meningkat,” ucapnya.
Namun, Muslimin juga menekankan perlunya peningkatan fasilitas, seperti penanganan masalah eceng gondok, dukungan terhadap UMKM, serta perluasan kapasitas parkir untuk mengakomodasi lebih banyak pengunjung.
Muslimin berpesan kepada Pemkab Garut untuk senantiasa terus bersinergi dengan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat dan juga Bank Indonesia, di mana diperlukan keterbukaan dan optimisme yang bisa disinergikan secara bersama.
“Ketika investor menanyakan lebih detail lagi mengenai hal-hal yang saat ini ada di permukaan, tapi pasti dia akan lebih detail lagi, dan ketika itu terjadi mudah-mudahan dapat lebih legowo, dan menyiapkan informasi sedetail mungkin,” katanya.
Kolaborasi untuk Peningkatan PAD
Sekda Kabupaten Garut, Nurdin Yana, menyampaikan apresiasi atas kunjungan BI dan DPMPTSP Provinsi Jawa Barat. Ia menegaskan bahwa meskipun keterbatasan fiskal menjadi tantangan, kolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk investor, adalah solusi untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Garut.
Pihaknya, sebut Nurdin, akan secepatnya memenuhi prasyarat yang diminta oleh pihak BI maupun DPMPTSP Provinsi Jawa Barat, sehingga diharapkan dalam waktu dekat BI bisa memasangkan Kabupaten Garut dengan pihak ketiga yang bisa berinvestasi di Kabupaten Garut.
“Mudah-mudahan dengan adanya di-matching-kan dengan beliau (Kepala Perwakilan BI Provinsi Jawa Barat), ada satu investor masuk ke kita, sehingga akan bernilai, yang bisa memberikan atau mendongkrak PAD kita di Kabupaten Garut, sehingga akan memberikan kesejahteraan pada masyarakat secara akumulatif,” tutur Nurdin.
Nurdin berharap melalui West Java Investment Challenge 2024, Kabupaten Garut dapat menarik investor yang mampu mengembangkan kawasan wisata, seperti Situ Bagendit, untuk memberikan dampak ekonomi yang signifikan bagi daerah.
Sementara itu, Kepala Bappeda Kabupaten Garut, Didit Fajar Putradi, menambahkan bahwa partisipasi Kabupaten Garut dalam ajang ini bertujuan untuk membuka ruang bagi investor, baik dari dalam maupun luar negeri. Ia optimis bahwa dengan dukungan BI dan DPMPTSP Provinsi Jawa Barat, investasi yang masuk ke Kabupaten Garut akan memberikan kontribusi besar dalam meningkatkan PAD dan kesejahteraan masyarakat.
“Pendapatannya juga semakin meningkat jika dikelola dengan lebih baik, jika dikelola dengan fasilitas yang lebih lengkap, yang lebih menarik untuk orang berkunjung lebih banyak lagi ke Situ Bagendit,” kata Didit.
Didit mengungkapkan bahwa melalui West Java Investment Challange 2024, Kabupaten Garut dan Situ Bagenditnya diperkenalkan ke berbagai lapisan investor baik dalam dan luar negeri. Pihaknya berharap setelah ini, kawasan-kawasan lain di Garut juga dapat menarik minat investor.
“Memberikan harapan kepada kita untuk investasi benar-benar masuk ke Kabupaten Garut, saat ini kita (menawarkan) Situ Bagendit, besok lusa kita coba yang lainnya bukan hanya Bagendit saja,” pungkasnya.***tim***