PURNAYUDHA.COM, Sintang – Kegiatan pembinaan teritorial (binter) anjangsana ke dusun atau kampung binaan yang dilakukan Pos Kout Satgas Pamtas RI – Malaysia Yonarmed 10/ Bradjamusti membuahkan hasil yang baik, Pos Kout menerima kembali penyerahan secara sukarela 1 (satu) pucuk senjata api rakitan jenis lantak dari salah seorang warga berinisial A(53) di perbatasan. Bertempat di Desa Senanning, Kec. Ketungau Hulu, Kab. Sintang, Kalbar. Senin(28/08/2023)
Seperti yang telah diketahui, Satgas Pamtas RI – Malaysia Yonarmed 10/ Bradjamusti senantiasa melaksanakan Pembinaan Teritorial salah satunya dengan selalu aktif gotong royong membantu pembangunan infrastruktur desa binaannya, pendistribusian pakaian serta memberikan pengobatan medis kepada masyarakat secara rutin sehingga dapat menciptakan hubungan kekeluargaan dan kekerabatan yang baik serta pendekatan yang tepat kepada masyarakat.
Hal tersebut disampaikan Wadansatgas Pamtas RI-Malaysia Yonarmed 10/ Bradjamusti Kapten Arm Prihandoko dalam keterangan tertulisnya di Pos Kout, Senanning, Kec Ketungau Hulu. Senin, 28 Agustus 2023.
Wadansatgas mengatakan penyerahan secara sukarela senpi rakitan jenis lantak ini, sebagai bukti kedekatan antara anggota Pos Kout Satgas dengan masyarakat perbatasan yang merupakan hasil dari kegiatan Pembinaan teritorial (binter) yang setiap hari gencar dilakukan anggota Pos Kout Satgas Pamtas Yonarmed 10/ Bradjamusti,ujarnya.
“Dalam melaksanakan penugasan kami terus melaksanakan kegiatan teritorial dalam hal ini menjalin komunikasi sosial yang baik dengan masyarakat di wilayah penugasan. Selain itu juga dalam melaksanakan kegiatan anjangsana dan komsos dengan masyarakat kami memberikan pemahaman hukum tentang aturan kepemilikan senjata api secara pribadi, ” ungkap Wadansatgas.
Ditempat terpisah, Danton Kes Satgas Yonarmed 10/ Bradjamusti, Lettu Ckm Nafi, mengatakan bahwa
“Hal tersebut merupakan suatu kehormatan bagi personel Pos Kout karena kami dipercaya oleh masyarakat di wilayah penugasan. Kami akan terus berusaha menjalin hubungan yang baik dan juga memberikan edukasi kepada masyarakat tentang bahayanya memiliki senjata rakitan, karena hal tersebut dapat merugikan bagi diri sendiri dan juga orang lain apabila terjadi suatu hal yang tidak kita inginkan, ” pungkas Dantonkes. (Yonarmed 10/Bradjamusti)