PURNAYUDHA.COM – Bertempat di rumah makan kejora kecamatan tarogong kidul kabupaten Garut dilaksanakan Sosialisasi Petani Porang yang akan bekerjasama dengan Offtaker CV Sanindo dan pihak perbankan permodalan Bank BRI. Sabtu, (5/11/2020).

Dalam acara tersebut turut dihadiri Bapak Omang Kepala Kanwil BRI bandung,Bapak Syafareza Yoga Wakil Staf Kanwil BRI bandung,Bapak Miftakhul Huda Kepala kredit Mikro BRI kabupaten Garut,Bapak Haji Dian Offtaker Cv.Sanindo,Bapak Ridwan Gumilar Team Ahli Pembibitan,Bapak Adi Team Khusus Bedah Lahan,Bapak Firdaus Team dari Cv.Kumalia dr Pupuk Organik,Bapak Muhajir dr Askrindo,Bu Hj Sayyidah Kasi Pangan Dinas Pertanian kabupaten Garut.

Sosialisasi tersebut bertujuan untuk memberikan edukasi komoditi Porang ke para petani dan permodalan KUR dari Bank BRI serta menjalin kerjasama pasar/market hasil panen dari para petani Porang dengan Offtaker juga Dinas pertanian sebagai pemerintahan setempat di kabupaten Garut guna mencapai keberhasilan bersama.

Dalam wawancaranya Dian Ardiansyah sebagai Fasilitator Tunggal mengucapkan terimakasih kepada semua stakeholder yang ikut serta dalam kegiatan tersebut.

Ia mengatakan, bahwa petani porang yang ada di kabupaten Garut ini ada sekitar 500 orang hanya saja petani petani ini belum terkordinir, oleh karena itu saya berinisiatif untuk berusaha menggerakan dan mengembangkan porang di kabupaten Garut ini.

“Petani porang ini yang sangat terkendala itu dari permodalan sedangkan untuk lahan di kabupaten Garut sendiri untuk komoditi porang ini sangat potensial karena sudah sekitar 15 tahun petani petani di kabupaten Garut ini telah terjun ke porang hanya saja terkendalanya dari permodalan”,ucapnya.

Oleh sebab itu guna mengembangkan petani porang ini Offtaker CV Sanindo milik H. Dian berupaya mengatasi kendala tersebut dengan bekerjasama dengan pihak perbankan Bank BRI dengan meluncurkan program KUR Petani Porang dengan sistem YARNEN atau bayar ketika panen selama dua tahun (2) di bayar pokok dengan bunga.

“Kemudian di awal juga kita itu ada kontrak minimal harga terendah itu sudah di harga tujuh ribu jadi kepastian market pasar ketika hasil panen itu sudah kita gemgam oleh petani di harga tujuh ribu, jadi ketika di masa panen bisa sepuluh ribu bahkan lebih, itu akan lebih menguntungkan bagi petani, tapi ketika harga anjlok harga tujuh ribu sudah di gemgam petani, sehingga untuk mengembalikan permodalan yang di bherikan oleh pihak bank BRI sangat bisa sekali karena itu sistem YARNEN nya selama dua tahun (2) atau dua puluh empat bulan (24) bulan, sedangkan untuk porang itu sendiri satu (1) musim itu enam (6) sampai delapan (8) bulan dan itu sudah menghasilkan”,Jelasnya.

Ia menambahkan, untuk pemasaran, CV Sanindo sendiri telah menjamin dari awal ketika pengajuan kredit KUR ke BRI dan telah menanda tangani bahwa market nya telah pasti di beli mau berapapun jumlahnya dan sudah pasti di terima.

“Saya Mengucapkan terimakasih kepada Offtaker Sanindo yang di miliki oleh Bapak H. Dian karena telah sangat membantu para petani porang yang berada di wilayah Garut Khususnya, juga yang ada di luar Garut dan juga kepada bank BRI Garut saya ucapkan terimakasih karena sudah memberikan KUR khsusus bagi para petani Porang, trimakasih juga kepada Bapak Yoga serta Bapak Huga, Bapak Oman tim Offtaker dan Bapak Gumilar juga yang selalu memberikan edukasi terkait porang ini. Saya juga berharap kepada pemerintah supaya dapat menyentuh kepada para petani porang khususnya yang ada di kabupaten Garut karena kementrian juga sudah mendukung komoditi porang ini, semoga kita semua dapat berkerjasama antara pemerintahan,perbankan dan offtaker agar dapat menjadikan sistem kesejahteraan yang efektif bagi para petani porang khsusnya di kabupaten Garut, pungkasnya.***Gun Gunawan/Rdy***

By admin