PURNAYUDHA.COM, GARUT-Penjabat (Pj) Bupati Garut, Barnas Adjidin, didampingi Ketua Sementara Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Garut, Iman Alirahman, meresmikan peluncuran Operasionalisasi Jalan Letnan Jenderal (Letjen) Ibrahim Adjie, Kecamatan Tarogong Kalerp, Kabupaten Garut, Kamis (29/8/2024). Peresmian ditandai dengan pengguntingan pita di area jalan tersebut.

Pj. Bupati Garut, Barnas Adjidin, menyampaikan, bahwa Kabupaten Garut bergembira karena memiliki jalan yang representatif seperti Jalan Letjen Ibrahim Adjie ini, terlebih, sebelum diluncurkan operasionalisasinya, pembangunan jalan ini telah melalui proses yang panjang.

Meski demikian, imbuh Barnas, masih ada beberapa Pekerjaan Rumah (PR) yang harus diselesaikan, agar Jalan Ibrahim Adjie ini betul-betul menjadi jalan yang representatif dan juga ramah bagi pejalan kaki.

“Sebagai contoh yang belum diselesaikan ada trotoarnya, sehingga nanti pejalan kaki nyaman tidak takut berjalan, lalu kemudian di sini juga bisa dijadikan wisata kota, di mana di kota ini ada tempat seperti ini, hampir tidak ada saya keliling ke mana-mana di kota ada yang kayak begini,” ujar Barnas.

Ia pun berharap agar Pedagang Kaki Lima (PKL) tidak turun ke Jalan Ibrahim Adjie, khususnya pada hari Minggu, karena menurutnya hal tersebut akan menyebabkan kemacetan di ruas jalan yang ditempati oleh PKL. Guna mengantisipasi hal tersebut, imbuh Barnas, pihaknya bersama dengan pihak Kecamatan Tarogong Kaler telah menyiapkan lokasi yang bisa dihuni oleh PKL. Tak hanya itu, Ia pun meminta agar lokasi tersebut juga bisa memberikan kenyamanan, khususnya bagi para pembeli.

“Saya melihat sudah berkali-kali saya Minggu ke sini, kata saya juga jangan di jalan, saya bukan nggak boleh ini PKL, (cuman) nggak boleh di jalan, karena apa? Bis lama kemarin jadi macet, bayangin dari sini sampai ujung, itu kan saya mau ke undangan kemarin telat, inikan merugikan orang,” lanjutnya.

Tak hanya itu, Barnas juga mengimbau agar para pengguna Jalan Ibrahim Adjie untuk tidak parkir sembarangan (tidak bahu jalan), oleh karenanya ia menginstruksikan kepada jajaran Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Garut untuk menyediakan rambu-rambu lalulintas, agar masyarakat tidak parkir sembarangan serta memitigasi kecelakaan lalu-lintas di Jalan Ibrahim Adjie ini.

“Misalnya contoh di depan ada dua jalan, itu kan harus ada (rambu) lampu hazard agar supaya pada saat ini kecepatan tinggi (tidak berbahaya), kalau dari sana kan kadang-kadang orang lalai, lalu terjadi (tabrakan),” ucapnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Garut, Agus Ismail, menuturkan, jika Jalan Letjen Ibrahim Adjie ini merupakan bagian dari cita-cita besar Kabupaten Garut untuk memiliki akses jalan khususnya akses jalan luar perkotaan Garut atau jalan lingkar _(ringroad)_.

Ia mengatakan Jalan Ibrahim Adjie ini menjadi bagian dari pembangunan beberapa ruas jalan yang lainnya, yaitu Jalan Profesoe Kyai Anwar Musaddad, lalu Jalan Kyai Haji Jamhuri, dan sampai ke Jalan Jenderal Sudirman.

Pria yang akrab disapa Agis mengungkapkan jika kehadiran beberapa jalan tadi merupakan salah satu upaya untuk mengurangi beban yang sudah luar biasa terjadi di jalur-jalur utama perkotaan, seperti Jalan Otto Iskandar Dinata, Jalan Cimanuk, Jalan Pembangunan, dan juga Jalan Suherman.

“Mudah-mudahan dengan adanya pembangunan ini dapat mendorong tumbuhnya potensi-potensi ekonomi baru, sehingga mendorong juga gairah investasi yang hadir ke Kabupaten Garut,” tutur Agis. Sehingga peluang-peluang investasi itu lahir, yang berdampak terhadap kesejahteraan masyarakat, memberikan kesempatan berusaha, dan perluasan kesempatan kerja.

Agis memaparkan jika pembangunan Jalan Letjen Ibrahim Adjie ini melalui proses yang cukup panjang, dengan durasi pembangunan 8 tahun lebih yang dimulai pada tahun 2016 untuk melakukan proses pembebasan lahan. Seyogyanya, kata Agis, Jalan Ibrahim Adjie ini direncanakan akan tuntas pada tahun 2022. Namun, sempat terhenti pembangunannya pada tahun 2020 akibat adanya wabah pandemi Covid-19.

Total anggaran yang telah dikucurkan dalam pembangunan Jalan Letjen Ibrahim Adjie ini sebesar Rp126 miliar, terdiri dari Rp72 miliar lebih untuk pembebasan lahan dan sekitar Rp53 miliar lebih dialokasikan untuk pekerjaan konstruksi sepanjang 6 kilometer dengan lebar 14 meter, dengan 2 alur dan 4 jalur.

“Kita pun masih punya PR yang mungkin harus segera dituntaskan yaitu penyelesaian drainase sepanjang jalan, kurang lebih direncanakan kita butuh anggaran Rp23 miliar termasuk pembangunan pedestrian dan juga perlengkapan jalan yang lainnya, diharapkan nanti ada jalur-jalur khusus, untuk jalur pesepeda begitu ya, kemudian juga jalur yang lainnya,” ucapnya.

Diakhir sambutannya, Agis menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah terlibat dalam pembangunan Jalan Letjen Ibrahim Adjie, sehingga hari ini bisa secara resmi dioperasionalisasikan.

“Dan tentu saja kami juga dalam hal ini mengapresiasi kepada yang pertama tentu saja Provinsi Jawa Barat, karena pembangunan jalan ini Pak Bupati ini juga dibantu oleh Pemerintah provinsi Jawa Barat melalui PEN (atau) Pendanaan Ekonomi Nasional waktu itu tahun 2021 Alhamdulillah, kemudian juga tentu saja dari balai BKSDA yang telah memberikan perizinannya untuk penggunaan bersama pemanfaatan lahan BKSDA,” tandasnya.***tim***

By admin

Leave a Reply