PURNAYUDHA.COM – Beberapa Guru dan Kepala Sekolah (Kepsek) Madrasah Ibtidaiyah di Kecamatan Malingping Kabupaten Lebak – Banten. mengaku, resah akibat adanya oknum wartawan yang selalu menggunakan modus silaturahmi dan memojokan pihak sekolah Dangan pertanyaan dan berujung meminta uang kepada kepsek atau Bendahara sekolah dengan dalih pembuatan profil berita.
Menurut Asep salah satu bendahara sekolah MI yang ada di Kecamatan Malingping saat ditemui pada Jum’at (23/04/2021).”Mengatakan, sebelumnya ada tiga orang oknum wartawan mendatangi rumah saya untuk bersilaturahmi. Kata Asep
Setelah saya terima silaturahmi tersebut mereka menawarkan proposal kegiatan untuk anak yatim, karena saya sudah merasa kenal dan menghormati mereka maka saya ikut berpartisipasi sebesar Rp.500 Ribu rupiah.” katanya.
Setelah itu saya pikir mereka akan pulang setelah saya ikut berpartisipasi memberikan sumbangan. Namun ternyata, mereka masih saja ada upaya memojokan saya dengan pertanyaan hingga akhirnya mereka minta lagi uang ke saya sebesar RP. 1 juta dengan dalih nanti akan di buatkan berita positif.
Asep mengaku tidak Asing melihat para oknum wartawan tersebut karena mereka rutin datang ketika pencairan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dalam satu bulan ini saja mereka sudah datang tiga kali ke sekolah.” katanya.
Lanjut Asep, pertama mereka datang silaturahmi karena mendengar dana BOS di sekolah saya belum cair maka mereka hanya meminta uang untuk beli bensin, yang kedua mereka datang lagi modus menjual kaos dan saya beli kaos tersebut, yang ketiga, sekarang ini meminta sumbangan dan rencana pembuatan profil berita dengan cara terpaksa saya pun mengikutinya.”Ucap Asep
Terpisah Deni Kepsek MI Mathla’ul Anwar Bolang.” Mengaku pernah mengalami hal yang sama beberapa bulan kemarin,
Saya juga sempat mengalami hal seperti itu dan membayar biaya publikasi sebesar Rp 3 juta.”Karena di ancam akan ada publikasi Negatif ketika tidak mau membayar. Padahal gak ada niat untuk ikut publikasi. namun karena merasa takut ya terpaksa saya mengikuti aja.” Katanya.
Saat ini menurut Deni setiap hari saya ditelponin nomor baru nomor oknum wartawan yang kemarin mampir ke sekolah saya namun tidak sempet ketemu karena saya sedang ada kegiatan di luar.
Menurutnya, yang datang ke sekolah kata para guru, mereka menggunakan mobil pribadi dengan jumlah orang ada sekitar 5 orang, yang turun dan masuk ke sekolah ada 3 orang dan yang dua orang menunggu didalam mobil, kalau yang masuk kesekolah menurut keterangan dari para guru ada yang memakai kaos bertulisan polisi makanya sebagian para guru menduga kalau itu polisi.”Katanya.
Menurut Deni sampai sekarang saya merasa resah karena belum ketemu setiap waktu saya ditelponin terus.ucap Deni. ***Tim***