PURNAYUDHA.COM – Satu Gedung Di SMPN 1 Cibeber runtuh. yaitu, Gedung laboratorium (Lab) SMPN 1 Cibeber, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten ambruk, Pada Selasa (23/11/2021) siang.
Berdasarkan informasi yang dihimpun oleh wartawan, ada sekitar 7 orang siswa yang mengalami luka-luka akibat tertimpa material atap bangunan yang roboh. Peristiwa tersebut terjadi sekitar pukul 13.00 WIB. Saat kejadian, sejumlah siswa sedang berada diruang lab tersebut dan sebagian berada diluar ruangan lab.
ada 7 (tujuh) orang, berikut nama-namanya:
Andini (12 tahun) warga Ps Laban (Luka Ringan)
Elzar (13 tahun) warga Ciputer (Luka Sedang)
Fani Oktavia (13 tahun) Warga Cikotok (Luka Ringan)
Hanifa (13 tahun) warga Ps Nangka (Luka Ringan)
Eka (18 tahun) warga Ciparay (Luka Sedang)
Farel (14 tahun) warga Ps Nangka (Luka Ringan)
Nayla Salsa (13 tahun) warga Cibereum (Luka Ringan)
Kepala bidang (Kabid) Pendidikan SMP pada Dinas Pendidikan Kabupaten Lebak, Ibnu Wahidin saat dihubungi wartawan.”Membenarkan, jika ruang Lab SMPN 1 Cibeber roboh akibat faktor cuaca ekstrim dengan curah hujan yang cukup tinggi, selain itu kondisi bangunannya juga memang sudah lama.
“Iya saya sudah mendapatkan laporan melalui telepon, rencananya kita akan turun ke lokasi besok untuk memastikan informasi ini,” kata Ibnu.
Menurutnya, Tujuh siswa yang menjadi korban tertimpa reruntuhan sudah di bawa ke puskesmas setempat untuk mendapatkan perawatan. Selain itu ruangan lab yang roboh tersebut, sebetulnya sudah masuk usulan dalam pembangunan 2022 tahun depan. Karena sudah diusulkan sejak lama oleh sekolah.”Katanya.
Ia berharap semua semua warga dan siswa sekolah agar selalu waspada menghadapi cuaca ekstrim saat ini.
“Saya berharap semua warga dan siswa sekolah agar waspada, karena cuaca ekstrim dengan curah hujan yang tinggi berpotensi menimbulkan bencana,” pungkas Ibnu.
Sementara Kepala SMPN 1 Cibeber, Heri saat dimintai keterangan oleh wartawan. menyampaikan, saat kejadian ruang lab roboh ada beberapa siswa di ruangan tersebut untuk mengambil alat-alat seni yang akan digunakan dalam acara HUT PGRI. Sehingga, ada tujuh siswa yang tertimpa reruntuhan karena lambat berlari menyelamatkan diri keluar. Anak-anak yang tertimpa puing hanya mengalami luka lecet-lecet saja dan sudah ditangani di Puskesmas serta sudah pada pulang kerumahnya masing-masing,” katanya.
Heri menjelaskan, ruang lab yang roboh ini memang kondisinya sudah tidak layak pakai. Karena sudah lama dan rapuh. Sehingga, ruangan tersebut dipakai untuk penyimpanan alat-alat sekolah seperti alat seni dan olahraga.
“Iya kita telah mengusulkan pembangunan ruang lab ini kepada Dinas, namun kita belum tahu realisasinya kapan,” ujar Heri.
Terpisah, Ketua Tagana Lebak, Iwan Hermanwansyah menambahkan, siswa SMPN 1 Cibeber bukan lima orang melainkan tujuh orang siswa. Kata Iwan, saat kejadian sejumlah siswa sedang berlatih kesenian tari dan seni musik, guna menyambut HUT PGRI.
“Anggota Tagana saat kejadian sudah di lokasi dan ikut mengevakuasi korban ke puskesmas yang mendapatkan luka ringan,” kata Iwan. ***Dian***