GARUT, PURNAYUDHA.COM – Anggota Koramil 1119 Pameungpeuk, Serka Ridwan Krismawan, secara antusias aktif memonitor dan mendukung pembangunan jalan kabupaten yang dikerjakan melalui anggaran swadaya masyarakat di Desa Cigaronggong, Kecamatan Cibalong, Kabupaten Garut.
Pembangunan jalan swadaya ini menjadi bukti nyata sinergi antara TNI dan warga dalam upaya meningkatkan aksesibilitas serta memperlancar aktivitas ekonomi masyarakat pedesaan.
Peran Babinsa dalam Pembangunan Jalan Swadaya
Dalam kegiatan di wilayah binaannya tersebut, Serka Ridwan melaksanakan sejumlah peran penting, di antaranya:
1. Monitoring dan Pengawasan
Babinsa memantau langsung progres pembangunan guna memastikan pekerjaan berjalan sesuai rencana dan kesepakatan warga. Pengawasan ini dilakukan untuk meminimalisir potensi penyelewengan serta menjaga kualitas fisik pembangunan.
2. Partisipasi Gotong Royong
Babinsa turut hadir dalam kerja bakti bersama masyarakat, memperlihatkan semangat kebersamaan dan kedekatan TNI dengan rakyat.
3. Motivasi dan Edukasi
Selain membantu dalam pembangunan, Serka Ridwan juga memberikan motivasi tentang pentingnya infrastruktur bagi peningkatan ekonomi desa, serta mengedukasi warga mengenai pemeliharaan fasilitas setelah selesai dibangun.
4. Menjaga Keamanan
Kehadiran Babinsa memberikan rasa aman selama proses pengerjaan berlangsung dan membantu memastikan kegiatan berjalan tertib.
5. Penghubung Aspirasi
Babinsa juga berperan menyalurkan aspirasi warga terkait kondisi infrastruktur kepada pemerintah daerah.
Keterlibatan Babinsa ini merupakan wujud dukungan TNI AD terhadap program pembangunan daerah, baik melalui dana pemerintah maupun swadaya masyarakat.
Keluhan Warga: Jalan Rusak Bertahun-Tahun
Tokoh masyarakat, Iji, menyampaikan keluhan dan harapan warga atas kondisi jalan yang sudah lama rusak parah. Ia menegaskan bahwa perbaikan akses ini sangat mendesak.
“Kami memohon perhatian serius dari pemerintah daerah terhadap kondisi jalan di wilayah kami yang sudah rusak parah selama bertahun-tahun.”
Kondisi jalan yang berlubang dan tidak rata ini sangat membahayakan keselamatan pengendara dan menghambat aktivitas warga. Sudah banyak kecelakaan terjadi akibat jalan rusak ini. Apakah harus menunggu ada korban jiwa dulu baru diperbaiki.
“Jalan ini adalah akses utama kami menuju pasar, sekolah, dan pusat kota, tapi kondisinya sangat memprihatinkan. Rasanya mau menangis setiap kali lewat jalan ini, goyangannya luar biasa.” ujar Iji.
Warga berharap pembangunan swadaya yang dibantu Babinsa ini menjadi awal perhatian serius pemerintah daerah untuk perbaikan jalan secara permanen.***wawan***
