PURNAYUDHA.COM – Masih terngiang dalam benak warga masyarakat wilayah selatan akan ungkapan prediksi salah satu peneliti dari ITB bahwa wilayah pulau Jawa bagian selatan di tahun ini rentan terjadi gempa yang mengakibatkan Tsunami. Ungkapan ini seolah-olah diperkuat dengan yang terjadi pada hari Senin 12 Oktober 2020.
Pada minggu malam 11 Oktober 2020 sekitar pukul 21. 00 wib s/d hari Senin 12 Oktober 2020 sekitar pukul 09. 45 WIB, wilayah Garut Selatan khususnya tiga kecamatan pameungpeuk,cibalong dan Cikelet diguyur hujan dengan intensitas yang tinggi, setidaknya jembatan Leuwinanggung, jembatan Sakambangan cibalong, jembatan Cijambe di kp. Cijambe cikelet terputus dan membuat Kp. Punaga Ds Mandalakasih, Kp Bojong/Ds Bojong,Kp Sukapura Ds Mandalakasih, Kp.Mancagahar/Ds Mancagahar, Kp. Babakan Ds Jatimulya, Kp. Kaum lebak Ds Pameungpeuk mengalami genangan air yang bervariasi antara 20 cm – 50 cm yang diakibatkan aliran sungai-Sungai Cipalebuh,Sungai Cikaso dan sungai cilauteuren ( Pameungpeuk ) ,Sungai Cibera, sungai Sangiri, Sungai Cibaluk ( cibalong ) dan Sungai Cipasarangan ( Cikelet ) yang meluap maupun yang berasal dari air hujan itu sendiri.
Tak sampai disitu dampak dari hujan deras tersebut membuat pohon – pohon besar tumbang ( mancagahar, Cibarani) sehingga listrik padam dan tanah-tanah di sepanjang jalan cibarani tanegan, Cigadog, Bantarpendeuy Cisompet, cihaurkuning Cisompet, cigronggong menjadi labil sehingga longsor pun tak terelakan, bahkan ada 2 rumah warga ( bpk Abas dan ibu Totoh ) rusak berat dan bangunan sederhana yang biasa dijadikan sebagai warung pun tak luput dari gusuran air Muara sungai cibaregbeg dan air laut karang papak karena berada di sekitar pesisir pantai karang paranje.
“Alhamdulillah kami masih diberi keselamatan, ucap para korban.
walaupun demikian masyarakat hanya bisa pasrah menerima kerugian secara materi dan dengan rasa kekhawatiran akan terjadi bencana susulan,karena sampai saat kami melaporkan, cuaca di tiga kecamatan ini khususnya masih mendung dengan intensitas hujan yang rendah dan sedang.
Di lain pihak pemerintah pun ikut berbela sungkawa atas musibah ini, salah satunya dari pemerintah kabupaten Garut yaitu Bupati Garut Bapak Rudy Gunawan yang langsung meninjau ke lokasi kejadian bencana dan menggerakkan semua elemen , untuk cepat tanggap akan musibah ini, terlihat beberapa tenda/posko ronda maupun Titik Pengungsian Sementara sudah di sediakan seperti yang berada di : Kantor Kecamatan, Kantor Koramil, Kantor Polsek, Kantor Pemerintah/Wilayah Aman Lainnya.
Rudy menambahkan, Sejauh ini, daerah yang paling parah terdampak bencana adalah Kecamatan Pameungpeuk dan Cikelet untuk itu saya mohon semua petugas siaga bencana agar terus waspada melakukan pemantauan dan semua masyarakat harus tetap tenang,sabar dan berdoa.*** *Rangga Buana* ***