PURNAYUDHA.COM – Untuk mengembalikan rasa percaya diri dan pemulihan karena tekanan mental atau psikis yang dialami masyarakat akibat bencana banjir dan tanah longsor yang memporak poransakan rumah serta harta benda mikik mereka, Babinsa jajaran Kodim 1622/Alor memberikan bantuan keharmonisan dan keagamaan.
Kegaitan bantuan keharmonisan dan keagamaan dilakukan oleh Serka Adventius Maiateng bersama Prada Alfandi Pao, dan Prada Farid, bertempat di Gereja Rehobot Malaipea, Desa Malaipea Kecamatan Alor Selatan Kabupaten Alor, Minggu (11/4/2021).
Babinsa Serka Adventius kepada umat di Gereja yang mengalami dampak bencana agar tidak merasa berkecil hati tetapi tetap semangat bergaul seperti biasa dengan yang lainnya. Harus membina keharmonisan dengan sesama saudara dan tetap bersyukur dan berdoa kepada Tuhan, karena apa yang terjadi dalam bencana ini adalah karena Tuhan mengijinkannya.
“Kita harus harmonis dalam bergaul, berbicara, dan beraktivitas, serta selalu bersyukur kepada Tuhan walaupun bencana ini ditimpahkan kepada kita. Percaya bahwa, bencana terjadi karena Tuhan dan pasti ada yang lebih baik dibalik semuanya”, ujar Serka Adventius.
Bantuan keharmonisan dan keagamaan tersebut yang dilakukan oleh para Babinsa, menurut Dandim 1622/Alor Letkol Inf Supyan Munawar, S.Ag adalah bagian dari proses pemulihan terhasap pengungsi pasca bencana.
“Dampak bencana yang dirasakan ini, tidak boleh menghilangkan keharmonisan hidup berumah tangga dan bermasyarakat. Iman percaya kepada Tuhan juga demikian, tidak boleh luntur apalagi di lupakan”; ujar Dandim.
Pemulihan-pemulihan seperti ini diperlukan untuk mengembalikan hilangnya harapan seseorang karena sebuah kejadian yang dialami. Bantuan yang utama adalah selain bantuan sadang pangan, juga bantuan psikologis dan keharmonisan dan keagamaan sangat penting. Selain itu masih ada banyak bantuan yang harus dibuat bagi para korban bencana.
“Kami harapkan pemulihan psikologis atau trauma masyarakat sepenuh kembali pulih. Sehingga kita bisa mengarahkan untuk menata hidup lebih baik kedepannya”, kata Dandim.
(Pendim 1622)