GARUT, PURNAYUDHA.COM – Gerakan Penghijauan Reguler Kolaborasi Hijau kembali bergulir untuk ke-50 kalinya di Blok Gunung Congkrang, Kampung Ciarileu, Desa Mekarjaya, Kecamatan Cikajang, Kabupaten Garut. Kegiatan yang dilaksanakan di lahan HGU PTPN 1 Regional 2 Kebun Cisaruni ini dihadiri oleh Danramil 1116/Cikajang, Kapten Inf Cacu Ruswandi, bersama dua anggota Koramil yang hadir untuk memberikan dukungan dan apresiasi kepada para relawan. Sabtu (6/12/2025)
Aksi ke-50 ini meliputi penanaman bibit, pemeliharaan tanaman, serta pemasangan papan identitas kawasan bertuliskan “Leuweung Panganten Kolaborasi Hijau”, yang menjadi simbol ikatan manusia dengan alam melalui semangat merawat dan menjaga kelestariannya.
Kapten Inf Cacu Ruswandi menyampaikan apresiasi kepada relawan yang telah secara konsisten merawat Gunung Congkrang melalui kegiatan rutin Kolaborasi Hijau.
“Saya sangat mengapresiasi semangat para relawan. Gerakan ini bukan hanya menanam pohon, tapi juga menanam harapan bagi masa depan lingkungan di Cikajang. Konsistensi seperti inilah yang harus terus dijaga,” ujarnya.
Ia menegaskan bahwa Koramil 1116/Cikajang akan selalu mendukung upaya masyarakat dalam pelestarian lingkungan sebagai bagian dari menjaga keseimbangan alam dan mencegah potensi bencana.
Pemasangan papan Leuweung Panganten Kolaborasi Hijau mempertegas filosofi mendalam yang diusung gerakan ini. Leuweung sebagai sumber kehidupan, dan panganten sebagai simbol keselarasan, komitmen, dan ikatan yang harus dipertahankan seperti pasangan yang saling menjaga, hubungan manusia dan alam pun harus dipenuhi tanggung jawab dan kasih sayang.
Ketua Paguyuban Kolaborasi Hijau, H. Jaeni, menyampaikan terima kasih atas kehadiran Danramil dalam memberikan dukungan moral kepada relawan.
“Apresiasi dari Danramil membuat semangat kami semakin kuat. Kehadiran beliau menjadi motivasi bagi relawan bahwa gerakan kecil ini mendapat perhatian dan bernilai bagi masyarakat luas,” ujarnya.
Gerakan yang telah berjalan selama satu tahun ini menunjukkan hasil nyata, areal penghijauan semakin terawat, bibit tumbuh lebih sehat, dan kesadaran masyarakat terhadap lingkungan semakin meningkat.
Kolaborasi Hijau ke-50 menjadi tanda bahwa gerakan pelestarian alam di Gunung Congkrang bukan hanya rutinitas, tetapi komitmen panjang menuju lingkungan yang lebih hijau, tangguh, dan berkelanjutan.***
