PURNAYUDHA.COM, GARUT-Senin 4 September 2023, Kepolisian Resor (Polres) Garut menggelar Apel Gelar Pasukan Operasi (OPS) Zebra Lodaya – 2023 dalam rangka Keamanan, Keselamatan, Ketertiban dan Kelancaran Lalu Lintas (Kamseltibcarlantas) yang kondusif menuju Pemilu Damai 2024, yang dilaksanakan di Markas Komando (Mako) Polres Garut, Jalan Jenderal Sudirman, Kecamatan Karangpawitan, Kabupaten Garut,
Dalam kesempatan kali ini, Apel Gelar Pasukan dipimipin oleh Komandan Distrik Militer (Dandim) 0611/Garut, Letkol Czi Dhanisworo.
Kepala Polres Garut, AKBP Rohman Yonky Dilatha, saat diwawancara oleh awak media, menyampaikan, OPS Zebra Lodaya tahun ini bertujuan untuk mengurangi angka kecelakaan lalulintas, mengurangi fatalitas korban lalulintas, hingga mengedukasi masyarakat untuk taat berlalulintas dan mengurangi pelanggaran lalulintas.
Ia mengungkapkan selama semester pertama, angka kecelakaan lalulintas di Kabupaten Garut menurun, dan ia menilai hal tersebut terjadi bukan hanya hasil kerja dari Polres Garut saja, melainkan hasil kerja semua pihak, yang bersama-sama melakukan edukasi terkait pentingnya berlalulintas yang baik dan benar.
“Untuk titik-titik di sini masih di seputar khususnya yang di wilayah selatan, Limbangan, kemudian yang di arah Nagreg.
Namun demikian untuk kecelakaan di seluruh wilayah Garut ini dimungkinkan terjadi kecelakaan,” ujar Kapolres Garut.
AKBP Yonky menerangkan jika kecelakaan yang terjadi di beberapa daerah, dominan akibat dari kelalaian pengemudi atau pengendara itu sendiri. Sehingga pihaknya akan terus meningkatkan pengetahuan berlalulintas hingga adat berlalulintas di jalan.
“Tentunya ini menjadi prioritas kami, dan pada saat pembuatan SIM ataupun lain-lain ini akan terus kita sampaikan maupun edukasi-edukasi ke masyarakat,” ucapnya.
Selain itu, Kapolres Garut, mengungkapkan, dalam OPS kali ini, salah satu hal yang menjadi prioritas adalah pengamanan knalpot brong, karena ia mengatakan jika hal tersebut banyak dilaporkan dan juga meresahkan masyarakat.
“Saya selalu mendapat keluhan dari masyarakat setiap hari, setiap saat, di laporan itu knalpot brong-knalpot brong- knalpot brong,”ucapnya.
Dirinya sudah perintahkan jajaran untuk mengedukasi bengkel-bengkel, apabila ada yang ingin memasang knalpot (brong) agar tidak dipasang, kemudian kepada para penjual, pihaknya mengimbau untuk tidak menjual knalpot brong.
Dalam operasi kali ini, selain menerapkan tilang manual, pihaknya juga akan mengedepankan _Electronic Traffic Law Enforcement_ (ETLE) Mobile.
“Ini wajib diketahui oleh seluruh masyarakat, supaya masyarakat juga memahami tidak hanya harus ada polisi baru tertib. Namun demikian banyak alat-alat ETLE yang sudah terpasang, namun harapannya tidak hanya takut kepada alat dan lain-lain, namun ini menimbulkan kesadaran pada pengendara itu,” tandasnya.***tim***