PURNAYUDHA.COM, GARUT-Jumat 31 maret 2023,Bupati Garut, Rudy Gunawan membuka _Focus Group Discussion_ (FGD) Penilaian Tahap III Verifikasi Tingkat Kabupaten Penghargaan Pembangunan Daerah (PPD) Tahun 2023, bertempat di Aula Utama Badan Perencanan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kabupaten Garut, Jalan Patriot, Kecamatan Tarogong Kidul, Kabupaten Garut.
Dalam pengantarnya, Bupati Garut mengungkapkan, FGD ini merupakan tindak lanjut dari Verifikasi Tingkat Kabupaten PPD Tahun 2023 yang dilaksakan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (BAPPENAS), setelah sebelumnya melakukan verifikasi lapangan terhadap 4 program yang diusulkan oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Garut, yakni Program Peningkatan Indeks Pertanaman, Program Inovasi – Gentra Karya, Program Pembangunan Manusia – TOSS, dan Program Capaian Pembangunan Spesifik Daerah – SOR RAA Adiwijaya dan Akuatik Talaga Bodas.
Sementara itu, Tim Penilai Independen (TPI), Hayati Sari Hasibuan, menuturkan, FGD ini merupakan tahap kedua dari verifikasi lapangan dalam PPD, di mana pihaknya mengundang seluruh stakeholder yang terlibat dalam pembangunan dan proses pembangunan yang ada di Pemkab Garut.
“(hasilnya) ya yang pertama bahwa keterlibatannya sudah sangat aktif, jadi dari semua stakeholder sudah terwakili ada di sini, kemudian juga yang disampaikan bahwa semua stakeholder masing-masing di dalam perannya memberikan kontribusi di dalam, dan terlibat, dilibatkan oleh pemerintah daerah untuk bisa di dalam proses pembangunan ini sangat baik, positif,” ucap Hayati.
Ia berpesan, agar Pemkab Garut dapat terus melanjutkan kebersamaan dengan melibatkan semua pihak dalam pembangunan di Kabupaten Garut. Ia berharap salah satu kontribusi para pemuda melalui musyawarah rencana pembangunan (musrenbang) pemuda di Kabupaten Garut dapat terus berkembang dan berlanjut.
“Begitu juga dengan musrenbang olahraga yang nanti akan dimunculkan dan pemuda-pemuda yang ada di Kabupaten Garut semakin berkembang juga, jadi tumbuh petani-petani milenial yang hebat-hebat seperti kalian-kalian juga disini pemuda-pemuda Garut itu bisa membangun Pemkab Garutnya menjadi lebih baik,” ucapnya.
Di tempat yang sama, Tim Penilai Utama (TPU) dari BAPPENAS, Agung Indrajit, menerangkan, bahwa penilaian perencanaan pembangunan tidak hanya memproduksi buku rencana ataupun kertas rencana, namun juga ada pelaksanaan monitoring dan evaluasi perencanaan pembangunan. Ia menilai bahwa perencanaan pembangunan Kabupaten Garut sangat baik dan invovatif.
“Kemudian lanjut ke verifikasi kedua wawancara Pak Bupati datang waktu itu ya, dengan Pak Kaban, semua datang, dan jawabannya sangat mengesankan sehingga Kabupaten Garut alhamdulillah sampai ke 13 besar seluruh kabupaten/kota yang berjumlah 540an, itu sangat baik,” ucapnya.
Agung menambahkan, dalam FGD ini pihaknya mengkonfirmasi tambahan informasi dari kunjungan yang telah dilaksanakan sebelumnya, yaitu terkait kemajuan dan interaksi dengan stakeholder dalam mencapai pembangunan yang sesuai dengan rencana serta mencapai target.
“Dari hal tersebut Pemerintah Kabupaten Garut sudah progresif, bahkan inovasi yang bisa dipelajari oleh kabupaten/kota yang lain. Mudah-mudahan insha Allah sepertinya program Pemkab Garut itu bisa dijadikan contoh bagi kabupaten/kota di Indonesia,” tuturnya.
Ia berpesan, agar pemerintah daerah dapat memperkuat pelayanan wajib baik dari pelayanan dasar maupun pilihan. Selain itu, ia juga berpesan agar pemerintah daerah dapat lebih dekat dengan rakyat, berkolaboratif, dan memanfaatkan teknologi, tidak hanya teknologi informasi namun juga teknologi yang lain seperti teknologi tepat guna pertanian dan teknologi pengolahan hasil pertanian.
“Nah mungkin ada program untuk petani-petani muda ini ada pertemuan yang difasilitasi oleh pemda, mereka juga bukan hanya Dinas Pertanian, mungkin dengan Kepala BAPPEDA ya, minta dibangun jalan, dibangun inkubator dan segala macam sehingga petani-petani muda ini terus timbul, karena pertanian itu adalah lima aspek ketahanan pangan negara,” tandasnya.***tim***