PURNAYUDHA.COM – Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Provinsi Jawa Barat, menggelar acara Bimbingan Teknis (Bimtek) Indeks Keamanan Informasi Diskominfo Kabupaten dan Kota Se – Jawa Barat Tahun 2022, yang dilaksanakan selama 3 hari tepatnya pada tanggal 8 – 10 Juni 2022, serta dibuka secara langsung oleh Kepala Diskominfo Provinsi Jawa Barat (Jabar), Ika Mardiah, yang hadir secara langsung di Ballroom Hotel Santika, Kecamatan Tarogong Kaler, Kabupaten Garut.
Kepala Diskominfo Garut, Muksin, mengapresiasi pelaksanaan acara Bimtek yang digelar oleh Diskominfo Jabar ini, karena menurutnya, acara ini bisa mendongkrak dan memberikan keyakinan bahwa informasi-informasi yang dimiliki oleh pemerintah itu aman dari bentuk-bentuk penyalahgunaan maupun serangan-serangan yang bersifat siber.
Lanjut Muksin semoga dari 27 Perwakilan Diskominfo di Jabar Ikuti Bimtek Keamanan Informasi diharapkan dari Bimtek ini pemenuhan terhadap kebutuhan standar keamanan informasi sudah teruji,”ungkap Muksin
Muksin, ini semua untuk mendongkrak dan memberikan keyakinan bahwa informasi-informasi yang kita miliki yang kita kumpulkan itu aman dari bentuk-bentuk penyalahgunaan maupun serangan-serangan yang bersifat siber begitu,” ucap Muksin
“Saya harap melalui acara ini bisa meningkatkan indeks keamanan informasi yang dimiliki oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Garut khususnya, dan kabupaten/kota lainnya di Jawa Barat pada umumnya.”di sampaikan Muksin Kamis 9 Juni 2022
“Indeks tersebut menunjukkan seberapa handal perlindungan terhadap data dan informasi yang dimiliki oleh kita pemerintah dan masyarakat,” ucapnya.
Sedangkan yang di sampaikan Kepala Bidang Persandian dan Keamanan Informasi Diskominfo Jabar, Tiomaida Seviana, mengatakan, acara ini digelar secara daring dan luring, di mana untuk yang datang ke lokasi acara secara langsung (luring) hanya dihadiri oleh perwakilan dari Diskominfo yang ada di 27 kabupaten/kota di Jawa Barat.
“Ada beberapa manfaat yang ingin dicapai melalui Bimtek ini, diantaranya seperti pemenuhan terhadap kebutuhan standar keamanan informasi yang sudah teruji dalam pengamanan informasi, menggambarkan peta area tata kelola keamanan informasi dan sistem informasi di pemerintahan,
“Untuk meningkatkan efektivitas dan keandalan pengamanan informasi, serta membantu diskominfo kabupaten/kota dalam menjalankan perbaikan yang berkesinambungan di dalam pengelolaan keamanan informasi.
Tiomaida, anyak ya lumayan, berikutnya adalah agar teman-teman ini bisa belajar memiliki kontrol terhadap keamanan informasi gitu ya terhadap lingkungan proses bisnis gitu, yang mungkin menimbulkan resiko atau gangguan, nah yang terakhir tentunya juga teman-teman itu bisa belajar mekanisme untuk mengukur berhasil atau tidaknya kendali keamanan seperti itu,” tuturnya.
Lebih lanjut Tiomaida, juga berharap baik Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jabar dan kabupaten/kota bisa maju bersama-sama dalam mengamankan penyelenggaraan Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE)
“Selanjutnya itu adalah tentunya kita bisa meningkatkan nilai pelaksanaan kegiatan _self assessment_, jadi nanti teman-teman kabupaten/kota itu harus melakukan _self assessment_ seperti itu _self assessment_ Indeks KAMI, agar pemerintah daerah semakin siap untuk pengamanan SPBE,” harapnya.
Sementara yang di katakan da RI seorang narasumber yang mengikuti kegiatan Bimtek ini dan perwakilan dari Badan Sandi dan Siber Nasional (BSSN), Diah Sulistyowati, mengatakan, bahwa keamanan informasi ini sangat penting. Ada beberapa instrumen yang harus dipenuhi guna memetakan sejauh mana penerapan sistem manajemen keamanan informasi yang diterapkan.
“Sstem manajemen keamanan informasi penerapannya udah optimal secara langsung ini akan membantu pemerintah untuk memetakan sejauh mana kesiapannya dalam meningkatkan upaya khususnya di lingkup persandian, karena persandian ini kan tujuannya untuk menyelenggarakan keamanan informasi,” tandasnya.
