GARUT, PURNAYUDHA.COM – Wakil Bupati Garut, Putri Karlina, menegaskan pentingnya keberlanjutan program Wirahebat sebagai upaya nyata Pemerintah Kabupaten Garut dalam mewujudkan kemandirian finansial masyarakat. Penegasan ini disampaikan Wabup Putri Karlina saat menghadiri acara Festival Wirahebat Tahun 2025 yang berlangsung di Ciplaz Garut, Kecamatan Garut Kota, Kabupaten Garut, pada Kamis (4/12/2025).
Putri berharap agar program Wirahebat tidak terhenti meskipun terjadi pergantian kepemimpinan daerah. Ia menekankan bahwa tujuan program ini berbeda dengan bantuan sosial biasa, melainkan untuk membangun kemandirian.
“Semoganya siapapun yang akan melanjutkan kepemimpinan di 5 tahun ke depan, Wirahebat harus tetap menjadi program yang turun temurun, tidak boleh hilang,” ujar Putri.
Ia menjelaskan filosofi di balik program tersebut, yaitu bantuan yang diberikan pada program Wirahebat ini bertujuan untuk memampukan dan memandirikan masyarakat.
Menurut Putri, kemerdekaan finansial adalah keinginan semua orang, yang berarti memiliki kecukupan untuk berbagai kebutuhan. Hal inilah yang menjadi fokus utama Pemerintah Kabupaten Garut melalui program Wirahebat.
Tak hanya itu, Putri juga menjelaskan bahwa pemberian bantuan modal di program Wirahebat dilakukan melalui proses inkubasi dan kurasi yang ketat.
“Kita maunya bantuan kepada masyarakat terkait dengan modal permodalan bisnis adalah lewat inkubasi. Sebelum inkubasi harus kurasi,” jelasnya.
Proses ini penting karena anggaran yang terbatas dari negara harus dikelola agar memberikan dampak dan multiplier effect.
Ia juga menyoroti perbedaan Wirahebat dengan program inkubasi sebelumnya, yaitu penekanannya pada kolaborasi dan pelibatan para creator atau pebisnis kreatif yang telah sukses.
Kepala Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Garut, Hendra S. Gumilang, dalam laporannya menjelaskan bahwa Wirahebat adalah program inkubasi kompetitif yang berfokus pada pendampingan, monitoring, dan coaching.
“Pelaksanaan Wirahebat ini merupakan sebuah program inkubasi kompetitif bertujuan untuk menggerakkan ekosistem kewirausahaan yang kolaboratif, inklusi dan berkelanjutan sehingga potensi lokal dapat berkembang menjadi kekuatan ekonomi dan meningkatnya daya saing UKM,” tutur Hendra.
Ia juga menyampaikan kabar gembira terkait statistik peserta yang didominasi oleh kaum perempuan.
“Peserta Wirahebat itu ternyata kebanyakan dari kaum perempuan,” ungkapnya.
Selain itu, peserta terbagi dari pelaku usaha yang baru merintis (kurang dari 2 tahun) hingga yang sudah lama berwirausaha (lebih dari 10 tahun).
Ia memaparkan, secara total, omset dari 50 peserta yang mengikuti program ini mencapai angka yang fantastis yaitu 19,4 miliar. Untuk tahun depan, ia berharap kegiatan Wirahebat dapat ditingkatkan menjadi 4 batch.
“Secara total omset yang ada ini kurang lebih ada 19,4 miliar,” pungkas Hendra.
Sementara itu, Koordinator Wirahebat, Ganjar Hidayat, menyebut program ini sebagai program kolaborasi lintas dinas yang diinisiasi oleh pimpinan daerah.
Ia melaporkan bahwa peserta telah melewati seleksi dan inkubasi selama kurang lebih tiga bulan, di mana mereka diberikan tugas dan target. Mayoritas peserta menunjukkan perkembangan positif, terutama dalam hal keberanian tampil di depan umum.
“Rata-rata mereka sekarang sudah berani tampil. Ada yang cerita, ‘Kang sebelumnya saya ngomong di depan degdegan.’ Tapi sekarang sudah mulai berani tampil,” kata Ganjar.
Pencapaian peserta pun sudah terlihat di level nasional, di mana beberapa peserta batch sebelumnya terdapat peserta yang mengikuti program wirausaha unggulan.
“Dari batch satu kemarin ada yang lolos program wirausaha unggulan Bank Indonesia, yang daftar berapa orang tapi yang lolos 20 besar itu ada 2 orang,” ungkapnya bangga.
Ganjar menegaskan bahwa target utama program ini adalah mencetak pengusaha yang berdampak bagi masyarakat Kabupaten Garut, sejalan dengan arahan Wakil Bupati agar fokus pada wirausaha terpilih yang dapat memberikan multiplier effect yang lebih terasa.
Sebagai penutup, ia mengumumkan rencana program Wirahebat Goes To Village di tahun depan, di mana alumni batch sebelumnya akan bertugas menyebarkan semangat wirausaha ke seluruh pelosok Kabupaten Garut.
Berikut Daftar Pemenang Wirahebat Batch II Tahun 2025
1. Wirahebat Unggul mendapatkan uang tunai sebesar Rp50.000.000.
– Raisa Nur Aminah dengan nama usaha Mirbaicakes.
– Andri dengan nama usaha Pabrik Cuanki Garut.
2. Wirahebat Tangguh mendapatkan uang tunai sebesar Rp25.000.000.
– Nurris Bayanti Ruhiyantina dengan nama usaha Asha leather.
– Iis Sadiyah dengan nama usaha Alfazza Farm.
– Rini Indriani, S. Pd dengan nama usaha PT. Greenycheem Bumi Lestari.
3. Wirahebat Inovatif mendapatkan uang tunai sebesar Rp12.500.000.
– Achmad Yalzan dengan nama usaha Bliin Indonesia.
– Retno Novita S dengan nama usaha Gokil – Gosok Keliling Garut.
– Leni Apriyanti dengan nama usaha PD. Tanisha Putri.
– Han Han Faisal dengan nama usaha Adiluhung Coffee.
– Ilpah Rainami dengan nama usaha CandaQ.
– Ai Fuji Nurul Aisah dengan nama usaha Joejoe Creative.
– Ilham Ahmad Firdaus dengan nama usaha Firdaus.
4. Wirahebat Inspiratif mendapatkan uang tunai sebesar Rp10.000.000.
– Aulia Azhari dengan nama usaha Serendipity.
– Agus Komaludin dengan nama usaha Carpao Coffee.
– Dian Afrilia Setiawati dengan nama usaha MD Project.
– Muhammad Jamaludin dengan nama usaha RuangPikam.
– Sopiyani dengan nama usaha Advi Leather.
– Susanti Mawarsari dengan nama usaha GASEBU (Gula semut Bungbulang).
– Natasya Kusmita dengan nama usaha West Java Leather.
– Wiwin Winarti dengan nama usaha Shidqia Food.
5. Wirahebat Kategori Ideasi
– Syamil Iksan Alhakim.
– Nurhayati.
– Andi Apriandi.
