PURNAYUDHA.COM, Garut-Sabtu 24 Desember 2022, Di saat pemerintah gencar memberikan bantuan pembangunan rumah agar layak huni terhadap masyarakat tidak mampu, masih juga terdapat yang tidak layak huni dan didiami oleh 9 orang di Kabupaten Garut.
Padahal jauh-jauh hari sebelumnya, Pemkab Garut melalui bupati sudah mengintruksikan supaya rumah yang tidak layak huni untuk segera didata dan dibangun.
Salah satu rumah tidak layak huni dan didiami 9 orang yang masih luput dari pendataan berada di Kp. Manyah Beureum RT 02/ 03 Desa Cinisti Kecamatan Bayongbong.
Penghuni rumah, Yana (55) bersama istrinya Alit (48) dan tujuh orang anak yang sebagian besar masih kecil, mendiami rumah yang bisa dikatakan jauh dari layak untuk disebut rumah, apalagi diihuni 9 orang jiwa.
Pekerjaan Yana sebagai jasa layanan service elektronik tidak cukup untuk membenahi rumah apalagi dengan tujuh orang. Bahkan anak kedua Yana belum tamat SMA, berhenti di bangku kelas 12 dan tak melanjutkan sekolah karena tak mampu bayar SPP.
Salah satu warga yang berdekatan dengan rumah Yana mengatakan seringnya pendataan yang dilakukan terhadap Keluarga Yana baik dari dari pemerintah maupun dari lembaga tertentu.
Salah seorang warga menyampaikan “Cuma sampai saat ini sejak ada program RUTILAHU tidak ada kelanjutannya, hanya ngabubungah saja,” ungkap tetangga Yana yang tak mau disebut namanya
Tetangga Yana pun mengharapkan supaya pemerintah secepatnya membangun rumah bapa Yana, sebab banyak anak kecil di dalamnya takut celaka. “Tingal ku bapa di jero bumina (lihat ke dalam rumahnya),” ujarnya.
Pantauan awak media yang langsung ke TKP, saat memasuki rumah Yana, memang benar benar memprihatinkan, padahal keberadaan rumah Yana tidak jauh dari Kantor Desa Cinisti Kecamatan Bayongbong.
Jika dilihat ke dalam ruangannya, rumah Yana sangat mengkhawatirkan karena banyak papan yang berlubang. Dikhawatirkan anak-anaknya yang balita mengalami kecelakaan dengan terperosok ke dalam lubang-lubang besar yang menganga di tengah rumah ***Tono***