Purnayudha.com, Jakarta-Indonesia menjadi tuan rumah dalam acara Asia Land Forum 2025 yang berlangsung di Jakarta, tanggal 17-21 Februari 2025. Adapun tema dari kegiatan ini Merumuskan perspektif baru dalam penyelesaian konflik agraria.
Dilansir dari Tempo.co, menurut Dewi Sekretaris Konsorsium Pembaharu Agraria (KPA) dalam konfrensi persnya menyebutkan akan ada 500 orang perwakilan dari 14 negara dari Asia Tenggara, Asia Tengah , dan Asia Selatan yang terdiri dari perwakilan pemerintah, dan organisasi masyarakat sipil. Kegiatan ini dimulai dengan kunjungan ketia tempat masyarakat adat secara paralel, yaitu Kesepuhan Jambrud di Lebak Banten, Desa Suka Slamet, Indramayu Jawa Barat.
seperti dilansir dari https://asia.landcoalition.org, Asia Land Forum (ALF) 2025 berfungsi sebagai platform tahunan utama yang membahas berbagai permasalahan terkait pertanahan di kawasan ini. Hal ini meningkatkan kesadaran tentang hak masyarakat atas tanah dan mendorong kolaborasi yang efektif dan inklusif dengan pemerintah di tingkat nasional dan regional.
Asia Land Forum (ALF) merupakan ruang unik bagi anggota dan mitra ILC untuk belajar, berbagi, dan bersinergi dalam membangun jaringan, mencari solusi, dan membangun kolaborasi, solidaritas, dan kemitraan menuju tata kelola pertanahan yang berpusat pada masyarakat di kawasan. Oleh karena itu, ALF mempertemukan para anggota ILC di Asia, dan pemangku kepentingan lainnya mulai dari
Petani, Masyarakat Adat, penggembala, komunitas lokal, dan keluarga petani yang mewakili organisasi konstituen mereka, LSM internasional dan regional, lembaga penelitian, dan lembaga pemerintah multilateral. Forum ini menciptakan peluang untuk belajar dan menyoroti pentingnya hak atas tanah dalam mengatasi tantangan global seperti konflik tanah, iklim, dan krisis keanekaragaman hayati, meningkatnya kesenjangan, menyusutnya demokrasi, dan sistem pangan yang tidak berkelanjutan sambil mengakui peran penting yang dimainkan oleh perempuan, pembela tanah dan lingkungan hidup, Masyarakat Adat, Penggembala, Petani dan keluarga petani sebagai tema lintas sektoral.***tim***