PURNAYUDHA.COM – Belum ada kepastian terkait formasi PPPK, ribuan honorer nakes dan non nakes pada Senin (4/7) kembali kepung kantor DPRD Garut.

Hadir memenuhi undangan audiensi segenap pimpinan dan anggota komisi 4 DPRD, Bupati, kepala BKD dan Kadinkes Garut.

“Anda semua satu baju dengan saya, aparatur pemerintah yang selalu di garda terdepan dalam pelayanan. Tentu saya akan memperjuangkan nasib para honorer kesehatan”. Jelas Bupati Rudi Gunawan menenangkan audien yang mencecar dengan banyak pertanyaan.

Untuk meyakinkan honorer Bupati pun berkomitmen, “Saya akan menambah ajuan formasi PPPK nakes dan non nakes mau seribu ataupun dua ribu asalkan sesuai hasil Anjab ABK. Insya Allah hasilnya sudah keluar besok 5 Juli. Kalau perlu bersama FKHN kita susun surat ajuannya di Setda”. Ujar Bupati menambahkan.

Mendengar jawaban Bupati para honorer sedikit lebih tenang dan teriak girang. Harapan mereka untuk mendapatkan quota PPPK nakes menunjukkan titik terang.

“Mohon pak Bupati, sungguh2 perhatikan nasib kami. Kami bekerja bertaruh nyawa, ini baru pulang dinas malam selama tiga hari, dan belum sempat tidur”. Ungkap Yeni, Bidan puskesmas Cibatu sambil terisak tangis penuh haru.

Belakangan ini semua honorer telah dibuat cemas dan meradang. SE Kemenpan RB tentang penghapusan honorer dan PP 49 tahun 2018 tentang manajemen PPPK yang ternyata belum menawarkan solusi bagi honorer kesehatan.

Namun kehadiran Bupati membuat para demonstran bisa bernafas lega serta mendapat apresiasi dari Komisi 4 DPRD Garut. “Apresiasi yang setinggi tingginya kepada saudara Bupati yang telah hadir dan berkomitmen akan menambah quota formasi PPPK bagi nakes dan non nakes sesuai Anjab ABK. Semoga komitmennya bisa diwujudkan secara nyata”. Ungkap wakil ketua Komisi 4 DPRD Garut Karnoto, SKep MSi.*Tim*

By admin