Purnayudha.com, *Garut,*.-Komandan Korem 062/Tn Kolonel Inf Nurul Yakin, M.A., didampingi Ibunda Nurul Yakin bersama anggota Prajurit dan PNS Korem 062/Tn beserta warga masyarakat sekitar melaksanakan Sholat Idul Adha 1446 H/2025 M yang diselenggarakan Korem 062/Tn bertempat di lapangan Makorem 062/Tn Jln Bratayudha no 65 Kabupaten Garut, Jum’at (06/06/2025).
Bertindak sebagai imam dan khotib sholat Idul Adha 1446 H, Ustadz KH. Drs. Deden Nurul Hakim M.Pd., (Penyuluh Agama Garut Kota) yang diikuti ± 2500 jemaah terdiri dari anggota prajurit dan Pns serta warga masyarakat sekitar Makorem 062/Tn.
Dalam ceramahnya Ustadz KH. Drs. Deden Nurul Hakim M.Pd.,
menyampaikan kita bertakbir semalaman, bertakbir hingga tasyrik kita bertakbir terus-menerus, takbir kita sebetulnya tidak mengubah kebesaran Allah. Sebab Allah besarnya bukan karena takdir makhluknya termasuk kita, jika pun tidak ada satu orang pun yang tidak bertakbir di alam dunia ini. Allah tetap besar sebaiknya takbir kita sebetulnya adalah untuk membungkus kesombongan dan ketakaburan kita, kita sebagai manusia yang lain yang dhaif tidak ada daya kekuatan ila Billah kecuali kekuatan itu adalah titipan dari Allah subhanahu wa ta’ala.
Mari kita di hari raya yang penuh berkah ini, bahkan ini adalah lambang-lambang syiar-syiar agama Allah subhanahu wa ta’ala. Sehingga disunatkan kita berada di lapangan, kita berada di lapangan ini, tetapi sahabat-sahabat kita, saudara-saudara kita, yang sekarang berada dalam satu angkatan di tempat yang sangat istimewa, di tempat yang Allah muliakan, yang disebut Arafah mereka berwukuf di Arafah dan itu adalah dan sebagian daripada hukum Allah itu adalah sahabat-sahabat kita, saudara-saudara kita dari Indonesia, maka dengan demikianlah seharusnya dan sepatutnya kita mendoakan kepada mereka, agar mereka semuanya jamaah yang berada di Arafah kita doakan semoga menjadi haji yang mabrur.
Kita di sini tidak diwajibkan untuk berpakaian sebagaimana mereka, yang berhukum kita berpakaian yang berbeda-beda tetapi mereka, mereka yang wukuf di Arafah yang sedang menunaikan ibadah haji wajib menggunakan itu kain ihram, dan pada saat itu hukumnya Arafah mereka bermunajat kepada Allah subhanahu wa ta’ala di tempat yang suci 6 kali Syarifah, kemudian di bulan yang suci, kemudian juga dengan niat yang suci maka sehingga ya Allah memberikan dan menghapuskan dosa.
Saudara-saudara sekalian jamaah idul Adha yang berbahagia, kita di sini dengan hakim Allah dengan kebijaksanaan Allah bisakah kita meraih nilai-nilai seperti orang yang haji dan umroh. Kita bisa di sini yang pertama shaum Tarwiyah di tanggal 8 shaum juga Arafah di tanggal 9, kemudian kita merayakan idul Adha dengan takbir terus- menerus, memang kita tidak disunahkan untuk mengadakan talbiyah, kalau kita bertakbir mereka bertawiyah labbaik allahumma labbaik.
Setelah kita melaksanakan idul Adha ini, kita juga ada satu perintah dari Allah subhanahu wa ta’ala di manapun kapanpun yaitu dengan caranya berkurban maka kita doakan bagi hamba- hamba Allah subhanahu wa ta’ala yang kini berkurban. Mudah-mudahan qurbannya diterima Allah subhanahu wa ta’ala.
Ibadah kita ini ada tiga dimensi 1 dimensi Syariah, 2 dimensi hakikat, yang ketiga adalah makrifah, syariatnya memang betul kita dijadikan sebagai muslim yang menggunakan syariathul Islam. Mereka yang berkumpul di Arafah syariahnya harus menggunakan pakaian dua lembar untuk laki-laki, yang putih-putih itu adalah syariat, bahkan ada sesuatu yang halal tetapi tatkala ihram diharamkan, kita disunahkan di sini untuk pakai wangi-wangian tapi mereka yang sedang ihram haram menggunakan wangi-wangian, hakekatnya apa hakikatnya adalah mereka yang sedang menunaikan ibadah haji itu harus menanggalkan apa-apa, meninggalkan jabatan, meninggalkan segala hal-hal yang memiliki kekayaan Allah lepaskan, dan melepaskan dosa.
Akan adanya di alam mahsyar, nanti mereka dikumpulkan dan itu adalah masyaallah, nah kita di sini adalah juga melaksanakan hal yang serupa walaupun tidak sama syariatnya hakikatnya kita berkurban itu syariat, tapi hakekatnya bukan darahnya bukan dagingnya untuk Allah subhanahu wa taala tetapi ketaatan kita kepada Allah subhanahu wa ta’ala, hakikatnya. Kemudian ada dua dimensi, kita satu adalah hablum minallah kita taat kepada Allah, yang kedua adalah hablum minannas kita menolong sesama manusia.
Hadir pada sholat Idul Adha 1446 H tersebut diantaranya Kasrem 062/Tn, para Kasi, Pasi, Wakil Ketua Persit KCK Koorcabrem 062 beserta pengurus, Kabalak Jajaran Korem 062/Tn, anggota prajurit dan Pns Korem 062/Tn serta warga masyarakat sekitar. *(Penrem 062/Tn)*