TASIKMALAYA, PURNAYUDHA.COM – Sejak dimulai pada 11 Agustus 2025, pelaksanaan Cek Kesehatan Gratis (CKG) bagi anak sekolah di berbagai jenjang pendidikan di Kecamatan Pagerageung terus berjalan. Program ini mencakup skrining kesehatan berupa pemeriksaan mata, gigi, telinga, mulut, tinggi badan, dan berat badan para siswa.
Di wilayah Kecamatan Pagerageung, pelaksanaan CKG dilakukan oleh Puskesmas Pagerageung bekerja sama dengan unsur Muspika kecamatan. Berdasarkan data, jumlah sekolah di wilayah tersebut mencapai 62 sekolah dari berbagai jenjang pendidikan, dengan total 11.591 siswa.
“Dari jumlah tersebut, hingga kini kegiatan CKG sudah dilakukan di 38 sekolah dengan total 6.965 siswa yang telah menjalani pemeriksaan,” ujar Kepala Puskesmas Pagerageung, H. Yoyo Suhartoyo, S.KM., M.K.M., saat ditemui di ruang kerjanya, Rabu (15/10/2025).
Yoyo mengakui, selama pelaksanaan kegiatan, pihaknya kerap menemui sejumlah kendala di lapangan, terutama terkait data identitas siswa.
“Kendala yang paling sering muncul adalah NIK siswa yang tidak sinkron dengan data kependudukan yang kami miliki. Akibatnya, proses penginputan data tidak bisa dilanjutkan dan harus dikembalikan ke sekolah untuk diperbaiki,” jelasnya.
Dari hasil pemeriksaan sementara, gangguan kesehatan yang paling banyak ditemukan di kalangan siswa adalah gangguan penglihatan dan karies gigi, meski secara umum kondisi kesehatan anak sekolah di Pagerageung dinilai cukup baik.
Sementara itu, Camat Pagerageung, Nandang Heryana, S.Hut., M.Si., menegaskan pihaknya terus berupaya mempercepat pelaksanaan program CKG melalui kolaborasi lintas sektor.
“Pemerintah kecamatan tidak hanya bersinergi dengan dinas pendidikan, tetapi juga dengan Muspika, Puskesmas, dan para kepala desa di seluruh wilayah Pagerageung,” ujarnya.
Sebagai bentuk inovasi dalam mendukung percepatan program, pihak kecamatan meluncurkan aplikasi Si Cekas (Sistem Informasi Cek Kesehatan Anak Sekolah).
“Melalui aplikasi Si Cekas ini, kami berharap proses pendataan dan pelaporan hasil pemeriksaan kesehatan siswa bisa dilakukan dengan lebih cepat, akurat, dan terintegrasi,” terang Nandang. ***tim jurnalis***
